Dukung Sumedi pada Kontes SEO astaga.com lifestyle on the net | semoga juara I

BLOG INI TELAH DIPINDAH KE BLOGGERPURWOREJO.COM



Kamis, 28 Agustus 2008

Properti : Alih Fungsi Lahan Pertanian


Laju pertambahan penduduk menuntut akan pemenuhan kebutuhan pokok hidup salah satunya adalah sarana perumahan . Walaupun dengan tuntutan pasar yang tidak terlalu ekpansif , Purworejo juga mengalami tuntutan akan pemenuhan perumahan bagi warganya . Belakangan banyak kita jumpai pertumbuhan komplek – komplek perumahan disekitar kota .

Selain semakin bertambahnya jumlah penduduk , hal lain yang menjadi pemicu tuntutan diatas adalah perkembangan industrialisasi di Purworejo yang mulai merangkak naik . Investor besar yang menanamkan modalnya di Purworejo adalah salah satu produsen rokok internasional yang mengambil lokasi produksi dikecamatan Bayan . Sudah barang tentu hal ini ikut berperan dalam mencegah urbanisasi karena kebutuhan akan tenaga kerja lokal .

Efek positifnya adalah semakin kuatnya perputaran ekonomi masyarakat yang berimbas pada kemampuan daya beli . Setelah kebutuhan pokok pangan dan sandang , kebutuhan pokok berikutnya yang dicari adalah pemenuhan sarana tempat tinggal .

Pengembangan rumah tinggal oleh beberapa developer bukan tanpa konsekuensi , karena kegiatan ini memaksa ( walaupun tidak 100 % ) diversifikasi fungsi lahan pertanian di Purworejo . Sedangkan kita tahu bahwa ekonomi Purworejo sangat bertumpu pada bidang agraria.

Memang volume pengembangan komplek perumahan di Purworejo masih kalah pesat jika dibanding kota tetangga yang lebih besar seperti Wates , Sleman atau bahkan Yogyakarta . Lokasinya juga masih berkutat diseputaran kota Purworejo , Kecamatan Purworejo , Kecamatan Banyurip , Kecamatan Kutoarjo , dan daerah lain dengan skala kecil . Satu lokasi biasanya berkisar dibawah 50 unit , walaupun ada juga yang lebih besar . Konsumen utamanya masih sekitar pegawai pemerintahan setidaknya jika kita melihat model pemasaran yang melalui jaringan dikantor – kantor pemerintahan . Tapi anda tidak perlu khawatir karena konsumen diluar yang saya sebut diatas juga tidak sedikit .

Namun alih fungsi tidak mutlak didominasi untuk pengembangan sarana perumahan , pembangunan kantor pemerintahan ataupun swasta juga ikut berperan dalam mempersempit areal pertanian . Bisa kita jumpai banyak bangunan baru berdiri baik berupa gedung sekolah , rumah sakit , pasar , tempat niaga disepanjang jalan raya Kutoarjo – Purworejo .

Anda berminat investasi properti di Purworejo..? Datanglah ke kota kami , kantor pengembang akan mudah anda temukan karena kota kami memang sebuah kota kecil yang cantik. Model pengembangan sangat “customize” sesuai dengan keinginan dan kesediaan konsumen . Perbankan juga tidak ragu mengucurkan modalnya jika anda lebih tertarik model leasing daripada cash & carry . Soal harga tentulah kompetitif , walaupun begitu punya nilai prospek investasi yang lumayan .

Ayo …kembangkan Purworejo …!!!
[ SELENGKAPNYA ]

Minggu, 24 Agustus 2008

Sukses, Pameran Fotografi ”Pesona Terpendam Bruno"



Tim KKN PPM UGM Unit Bruno Purworejo dan kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Muncar Indah Kecamatan Bruno mengadakan Pameran Fotogarfi “Pesona Terpendam Bruno” pada tanggal 23-24 Agustus 2008 mulai pukul 09.00 – 21.00 di gedung KONI Purworejo yang terletak di Jl. Dr. Setiabudi alun-alun Purworejo. Pameran yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Purworejo ini memamerkan keindahan alam Kecamatan Bruno dan berbagai potensi yang ada di sana, baik industri, budaya, kesenian dan berbagai sumber daya serta keunikannya. Pameran ini gratis dan terbuka untuk umum.



Dalam pameran ini para pengunjung bisa melihat sendiri kekayaan Bruno yang belum tergali secara optimal seperti keindahan air terjun Curug Muncar, industri klanting asli Bruno, tahu tempe, gula aren, kambing ettawa, anyaman bambu, maupun sangkar burung. Dari segi budaya, dalam pameran tersebut kita juga bisa melihat berbagai kesenian khas Bruno seperti tari ndolalak, kesenian terbangan, maupun berbagai seni keagamaan yang diadakan jika ada event agama tertentu.



Pembukaan dan sarasehan pameran ini dilaksanakan pada 23 Agustus 2008 pada 10.00 wib. Dalam acara sarasehan yang dihadiri oleh Wakil Bupati Purworejo, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Badan Informasi dan Komunikasi, perwakilan Dinas Koperasi dan UMKM, Ganesha Tour and Travel, Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Muncar Indah, dan perwakilan dari beberapa stakeholder terkait ini dikupas berbagai potensi terpendam yang dimiliki oleh Bruno dan berbagai kendala yang selama ini menghambat pengembangan potensi tersebut. POKDARWIS Muncar Indah sebagai pengelola kawasan ekowisata Curug Muncar mempresentasikan upaya-upaya yang akan mereka lakukan untuk mengembangkan kawasan ekowisata tersebut beserta komponen pendukungnya.

Selain pameran fotografi, di lokasi pameran juga ditampilkan berbagai produk asli Bruno seperti lanting kuning, kerajinan bambu, sangkar burung, gula aren, dan tahu tempe. Berbagai produk tersebut dijual untuk umum dengan harga terjangkau.

Foto dan teks: Meylan Fredy Ismawan (Tim KKN-PPM UGM unit Bruno) [ SELENGKAPNYA ]

Senin, 18 Agustus 2008

Pameran Fotografi "Pesona Terpendam Bruno"





Tim KKN PPM UGM Unit Bruno Purworejo dan kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Muncar Indah Kecamatan Bruno akan mengadakan Pameran Fotogarfi “Pesona Terpendam Bruno” pada tanggal 23-24 Agustus 2008 mulai pukul 09.00 – 21.00 di gedung KONI yang terletak di Jl. Dr. Setiabudi alun-alun Purworejo. Pameran yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Purworejo ini akan memamerkan keindahan alam Kecamatan Bruno dan berbagai potensi yang ada disana, baik industri budaya, kesenian dan berbagai sumber daya dan keunikannya.

Dalam pameran ini para pengunjung bisa melihat sendiri kekayaan Bruno yang terpendam. Keindahan air terjun Curug Muncar yang belum tergali secara maksimal dapat kita lihat seperti industri klanting asli Bruno, tahu tempe, gula aren, kambing ettawa, anyaman bambu, anyaman mendhong, maupun sangkar burung. Dari segi budaya, dalam pameran tersebut kita juga bisa melihat berbagai kesenian khas Bruno seperti tari ndolalak, kesenian terbangan, maupun berbagai seni keagamaan yang diadakan jika ada event agama tertentu. Pembukaan dan sarasehan pameran ini akan dilaksanakan pada 23 Agustus 2008 pada 10.00 wib. Pameran ini gratis dan terbuka untuk umum.

Datang ya!! [ SELENGKAPNYA ]

Kamis, 14 Agustus 2008

Kemeriahan Isra’ Miraj di Antara Bukit Bruno

Bruno, sebuah kecamatan di kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menyimpan banyak keindahan yang belum banyak terekspos, baik dari alam dan masyarakatnya. Lokasi yang dapat ditembuh selama 45 menit dari pusat kota Purworejo ini memiliki air terjun Curug Muncar dan beberapa sanggar kesenian tari Dolalak. Selain itu, wilayah yang dikelilingi perbukitan ini rupanya memiliki kebudayaan masyarakat yang cukup unik di setiap bulan Rajab menjelang hari Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Masyarakat setempat melakukan arak-arakan untuk menyambut salah satu hari besar umat Islam tersebut. Setiap anak yang “khatam” Al Qur’an bertepatan atau berdekatan dengan hari Isra’ Miraj memiliki kesempatan untuk diarak menyusuri jalanan Bruno. Banyak pengaruh dari luar yang masuk, seperti anak-anak yang didandani pakaian ala Timur Tengah, replika unta, boneka ala ondel-ondel Jakarta, hingga badut-badut. Sebenarnya pemakaian pernak-pernik itu belum lama dilakukan. Sekitar sepuluh tahun yang lalu masyarakat berinisiatif untuk menambahkan unsur-unsur yang merupakan pengaruh dari tempat perantauan masyarakat setempat. Langkah itu dilakukan sebagai menambah warna-warni dan kemeriahan tradisi tersebut sehingga lebih menarik perhatian masyarakat untuk melihatnya.

Usaha tersebut ternyata membuahkan hasil dengan besarnya animo masyarakat, terutama warga Bruno sendiri. Jalanan mulai dipenuhi warga yang datang dari berbagai desa sejak sebelum arak-arakan mulai berjalan. Suasana lebih meriah ketika arak-arakan mulai berjalan. Tidak hanya iring-iringan yang menjadi tontonan, atraksi berdiri dari kuda-kuda yang ditunggangi peserta juga menarik perhatian penonton di sepanjang jalan.

Sangat lekat dalam ingatan saya tentang kemeriahan yang ada dalam acara Gerebeg di Yogyakarta yang mampu menarik pengunjung tidak hanya masyarakat setempat. Saya membayangkan event tradi Bruno ini semeriah Gerebeg Yogyakarta. Warna-warni yang ada dalam acara Arak-arakan Isra’ Miraj di Bruno ini sudah sepantasnya menjadi produk wisata yang dijual oleh pemerintah setempat.

Foto dan teks : Aditya Padana Putra

[ SELENGKAPNYA ]

Sangkar Burung Pak Salman, Asli Made in Bruno





Bruno, kebuah kecamatan di pojok barat laut Kabupaten Purworejo, selama ini memang dikenal sebagai daerah tertinggal dengan indeks kemajuan pembangunan yang rendah. Sebagian masyarakatnya masih hidup di bawah garis kemiskinan. Namun di balik itu semua, ternyata Bruno menyimpan banyak sekali potensi ekonomi yang belum tergarap secara optimal. Potensi ekonomi dalam bentuk unit-unit usaha kecil dan menengah (UKM) itu misalnya usaha lanting kuning, gula aren, tahu tempe, jahe, kerajinan tikar, anyaman bambu, dan sangkar burung.



Kerajinan sangkar burung di Dusun Kedungwungu, Desa Kaliwungu merupakan salah satu unit usaha yang paling berkembang. Usaha milik Pak Salman ini merupakan satu-satunya usaha kerajinan sangkar burung di Kecamatan Bruno. Usaha yang telah dijalankan puluhan tahun ini menghasilkan sangkar burung dengan berbagai variasi ukuran dan bentuk. Area pemasarannya pun telah menjangkau Kutoarjo, Purworejo kota, bahkan sampai ke Wonosobo.



Pak Salman yang memiliki empat orang pegawai ini menjual sangkar burung buatannya dengan kisaran harga enam ribu hingga lima puluh ribu rupiah bergantung besar kecilnya ukuran dan tingkat kesulitan pembuatan.. Jumlah sangkar burung yang terjual tiap harinya masih sangat fluktuatif tergantung banyaknya jumlah pesanan. Hal ini membuat omset penjualan yang bisa dicapai oleh Pak Salman pun naik turun tiap bulannya.



Kendala utama yang dihadapi Pak Salman dalam memajukan usahanya adalah ketiadaan modal usaha. Terbatasnya modal membuat Pak Salman tidak mampu menaikkan jumlah produksi sangkar burungnya dan melakukan ekspansi pasar. Adanya kredit bunga lunak dari bank atau investor pastinya akan mampu memajukan usaha sangkar burung ini.

[ SELENGKAPNYA ]

Terbentuknya Kelompok Sadar Wisata Curug Muncar Bruno



Air terjun curug muncar yang berada dalam wilayah kelurahan Kaliwungu kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo merupakan sebuah harta karun pariwisata yang masih terpendam dan belum tergali dengan maksimal. Air terjun cantik setinggi 80 meter ini akan dapat merubah perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Bruno jika dapat dimanfaatkan secara maksimal. Meskipu terkendala oleh sangat kurangnya akses dan pra sarana fisik menuju objek pariwisata tersebut, semangat para warga sekitar dalam menjaga dan mempersiapkan potensi yang mereka miliki sangatlah penting.

Sebuah perjalanan besar pasti akan dimulai oleh sebuah langkah pertama yang kecil. Oleh karena itu pada hari Selasa (7/8) diadakanlah pertemuan para perangkat dan pemuda kecamatan Bruno di Balai Desa Kaliwungu sebagai langkah kecil pertama dalam menuju menjadikan Bruno sebagai pesona pariwisata melalui air terjun Curug Muncar. Pertemuan yang diadakan oleh para Mahasiswa KKN PPM UGM Unit Bruno ini bertujuan agar dapat tercipta sebuah kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), yang merupakan ujung tombak dalam menjaga, melestarikan, menjual, dan mempersiapkan potensi pariwisata Curug Muncar. Dengam membuat sebuah kelompok sadar wisata ini diharapkan akhirnya akan dapat membuat sebagian besar warga Bruno menjadi sadar dan mengerti akan potensi pariwisata yang dimiliki oleh mereka. Sebuah potensi tidak akan dapat tergali dengan maksimal tanpa peran serta masyarakat sekitar tempat tersebut. Fungsi POKDARWIS disni adalah sebagai wadah bertukar pikiran, keguatan, pembicaraan, dan pengembangan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan. Sarana penyalur aspirasi dan komunikasi social antar pengurus dan warga. Dengan demikian maka akan tercipta “Tourism information Centre” yang pertama bagi segenap kegiatan terkait dengan wisata di desa setempat.

Struktur organisasi POKDARWIS sendiri cukuplah simple, hanya terdiri dari dewan penasihat, ketua, sekretaris, bendahara, dan 7 bidang lain yang terdiri dari bidang humas, bidang tranportasi, bidang suguhan, bidang homestay, bidang pemandu, bidang atraksi, dan bidang keamanan. Jika kelompok ini terbentuk dan setiap kepengurusan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab maka onjek wisata Curug Muncar hanya tinggal menunggu waktu saja dalam menjadi sebuah objek pariwasata andalan dan dapat segera merubah warna dan roda kehidupan kecamatan Bruno.
Pada pertemuan awal pembentukan POKDARWIS objek wisata Curug Muncar ini telah berkumpul warga dan perangkat kecamatan Bruno sebanyak kurang lebih 20orang. Mereka denga antusias dan semangat setuju dengan adanya pembentukan kelompok sadar wisata ini. Pada keputusan akhir pertemuan ini akhirnya telah terbentuk susunan panitia POKDARWIS objek pariwisata Curug Muncar dan saudara David akhirnya terpilih sebagai ketua. Diharapkan dengan telah terbentuknya POKDARWIS ini potensi air terjun Curug Muncar dapat segera tergali secara maksimal dan bermanfaat bagi mayarakat Bruno sendiri

Oleh: Brama Danuwinata Ramadhan
Mahasiswa KKN PPM UGM Unit Bruno [ SELENGKAPNYA ]

Selasa, 12 Agustus 2008

Menyambut Hari Kemerdekaan, Liputan Peringatan

Sebentar lagi tanggal 17 Agustus 2008, HUT Kemerdekaan RI yang ke-63. Hari yang bersejarah, menjadi tonggak perubahan dari negara terjajah menjadi negara merdeka. Sebagai warga negara yang baik, tentu ikut merayakan dan mesyukuri nimmat kemerdekaan, melakukan apa yang bisa, untuk diri kita, keluarga, dan bangsa.

Setiap menjelang HUT Kemerdekaan, banyak lomba di gelar. Setiap wilayah menghias daerahnya dengan bendera merah putih dan lampu warna-warni. Semarak 17 Agustus. Bagaimana suasana peringatan HUT kemerdekaan RI yang ke-63 di Purworejo. Kami menunggu kalau ada di antara bloger Purworejo ang tinggal di Purworejo, atau dimanapun berada, yang punya cerita tentang peringatan HUT Kemerdekaan, kirimkan ke blog ini.

Bagi yang sudah menjadi member, langsung publish saja, bagi yang belum, boleh kirimkan artikel ke: satvica77@yahoo.com. Mau menjadi member? Kirim permohonan ke email tersebut.
[ SELENGKAPNYA ]

Selasa, 05 Agustus 2008

Kawedanan Kutoarjo , Bukti Sejarah dan Kini….


Menurut Wikipedia kabupaten Purworejo terbentuk atas gabungan dua wilayah yaitu wilayah pemerintahan Kutoarjo dan wilayah pemerintahan Bagelen yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda jauh sebelum masa kemerdekaan .

Bukti itu bisa kita lihat saat ini dengan masih berdirinya kantor pemerintahan di Kutoarjo yaitu kawedanan tempat kediaman pak wedono. Bangunan ini tampak terawat dengan taman yang tertata dan pendoponya yang nampak gagah .

Komplek pemerintahan yang terdiri dari , bangunan hunian seperti rumah, kemudian pendopo disambung dengan dua buah kantor dengan satu jalan ditengah .

Bukti lain bahwa bangunan ini sempat menjadi pusat pemerintahan adalah jika kita tilik dari layout yang sangat bercirikan perkantoran jaman dulu . Yaitu kantor pemerintahan menghadap ke alun – alun dengan sebuah masjid di sisi barat alun – alun . Dua contoh kombinasi bangunan yang merupakan konsep keseimbangan hidup yang ingin diciptakan dan saat ini sudah sulit ditemukan terutama pada komplek perkantoran modern.

Kantor camat Kutoarjo sendiri tidak menggunakan fasilitas gedung ini sebagai pusat birokrasi , namun mendirikan bangunan baru disebelah utara sekitar setengah kilometer dari kawedanan .

Beberapa tahun lalu komplek ini pernah menjadi tempat berdirinya museum Tosan Aji sebelum museum dipindahkan ke Purworejo . Pemanfaatan lain adalah di pendopo yang sering digunakan sebagai tempat berlatih sebuah sanggar tari , perpustakaan umum , pementasan wayang kulit , juga aula berbagai kegiatan mulai halal bihalal, pesta perkawinan dan lain sebagainya.

Mungkin jika anda pernah bersekolah di Kutoarjo , tempat ini terasa tidak asing karena anak sekolah sering memanfaatkan pendopo sebagai tempat istirahat saat ada kegiatan dialun – alun ataupun saat pramuka . Dalam radius sekitar dua kilometer dari tempat ini memang bisa kita jumpai puluhan sekolah mulai TK , SD ,SMP , SMA , Politehnik sehingga saat ada kegiatan dialun – alun seperti porseni atau upacara bendera tempat ini bisa dibanjiri oleh pelajar. Seperti di bulan agustus , tempat ini biasanya ramai oleh berbagai kegiatan dalam rangka menyambut peringatan hari proklamasi kemerdekaan.

Kawedanan , alun –alun dan masjid seakan menjadi simbol kota kecil ini. Jika sore tiba tempat ini biasa ramai oleh warga yang bersantai mencari angin dengan bersepeda , jalan kaki atau memakai kendaraan bermotor .

Anda punya waktu luang ...? silahkan singgah sebentar .
[ SELENGKAPNYA ]

 

greeny::template design by: paradesain:: avaliable to download at:template.azimat.net
copyleft:blogger purworejo community 2008 - 2010 || supported by: free magazine subscription || contact us by email:satvica77@yahoo.com