Terletak di koordinat -7.46'11''S 110.04'23''E 12 km utara garis pantai samudra Hindia. Wingko Tinumpuk, adalah sebuah desa dengan ukuran 1,5km x2,5km. Luas pemukiman 400m x 600m sisanya persawahan. Daerah pertanian yang subur dengan pengairan yang cukup baik.
Batas-batasnya sebelah utara Ngentak dan Seboro, sebelah barat Piyono, selatan Mijoyo dan Wunut, sebelah timur desa Wingko Mulyo. Diutara dan barat sebagai batas desa ditandai oleh sungai Clereng yang membujur ke barat lalu belok ke selatan, sedang di timur batasnya sungai Cluwek, di sebelah selatan terdapat saluran irigasi yg oleh penduduk setempat disebut Ligasi berasal dari sungai Jali sebuah sungai yang lebih besar dari kedua sungai diatas tadi.
Tengah-tengah desa dibelah jalan aspal kabupaten sebagai jalan utama yg menghubungkan Jenar dan Sangubanyu. Dari Jenar terus ke Purworejo atau ke Jogja, sedang dari Sangubanyu bisa ke Kutoarjo terus ke Kebumen kalau ke selatan menuju Grabag dan pantai Ketawang sebuah tempat wisata yang ramai utamanya diwaktu lebaran.
Jumlah penduduk sekitar 400kk atau 1500 jiwa. Pemuda-pemudinya kebanyakan merantau ke Jakarta. Hanya sebagian kecil yang tetap tinggal di desa.
Pada hari-hari biasa desa ini sangat tenteram dan damai. Penduduknya myoritas beragama Islam dan cukup agamis. Di tengah-tengah desa terdapat sebuah masjid kuno yang cukup sakral mempunyai wibawa yang besar. Bagi anak kecil mungkin takut untuk memasukinya......singup...
Penduduk desa kebanyakan orang tua . Anak-anak tinggal di desa sampai tamat sekolah dasar, begitu SMP sudah mencari sekolah di kota. Namun kira kira 15 tahun terahir sudah ada SMP Negeri di desa ini yang juga menampung pelajar-anak dari desa sekitar. Untuk ke SLTA anak-anak harus melanjutkan ke Kutoarjo atau Purworejo. Penduduk nya kebanyakan petani hanya sebagian kecil menjadi pegawai negeri.
Tunas-tunas muda banyak juga yg berhasil jadi sarjan, hanya mereka memilih bekerja di kota sehingga desa tidak pesat kemajuannya. Kepala desanya keturunan dari H.Sanusi sudah generasi ke 3. Sejak tahun 1925-an sampai dengan pilkades tahun 2007 anak, cucu, buyut nya masih dipercaya masyarakat untuk mengelola desa ini.
Dinamika desa cukup baik. Penerangan PLN sudah masuk sejak tahun 80an. Transportasi angkutan pedesaan cukup banyak.Pasar desa buka pada hari Senin Kamis dan Sabtu. Pada hari-hari pasaran itu sangat ramai desa2 nampak hidup. Pada hari raya Idul Fitri para perantau pada mudik sehingga desa yang tenang ini menjadi sibuk terutama pada saat sholat Ied masjid meluap sehingga sebagian jamaah tidak tertampung.
Demikian sedikit gambaran tentang sebuah desa kecil Wingko Tinumpuk di wilayah kecamatan Ngombol kabupaten Purworejo propinsi Jawa Tengah. Indonesia.
Pengirim: dr. Indro Saswanto, indosas@gmail.com
Dukung Sumedi pada Kontes SEO astaga.com lifestyle on the net | semoga juara I
Senin, 17 Desember 2007
Mengenal Desa Wingko Tinumpuk
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
BLOGGER PURWOREJO
- -- Sumedi : Personal Blog --
- A'a Gigih Blog
- Agung Pranoto
- Agus Grabag
- Ajissi BS
- Alamovic Blog
- Alfiatun Jenar Lor
- Anak Putune KH. Artonawi Rasukan
- Aris Priyantoro : Pituruh
- Budhi Setyawan
- Dani Usadi
- dr. Indro Saswanto, Sp. THT
- Eddy Prasetyo
- Eko Ari on Wordpress
- Fajar Iskandar
- Gudang Lo-Ker
- Indra Cah Ngombol
- Iwan Sugihartono
- kakang's Mubarak Online
- kenapa Tanya
- Kholik on BlogDetik
- Kuznia Nazer
- Mas Lilik: Moslem-Corner
- Mas Paijan
- Mas Togog
- Mas Tri (Cah Nakal)
- Mbah Suro
- meenote
- meika : Just Call me Ika
- RAF : Start with Nothing
- Sadat: Menuju Jalan Yang Terang
- Setiyo Bardono : Sastrawan
- Wahyu Handoko
- Wayah Bagelen
- Wiwin Blog : goresan pena maya
- Yudi Blog
Blog Komunitas
- Alumni STAN
- Alumni Teknik Mesin USU
- Bawana SMK 1Pwr
- Blogger PWR on Wordpress
- Forum Giritontro
- Forum Purworejokita
- Friendster SMANDA KTA
- GAMAPURI - IPB
- Gema Pembebasan Unand
- Lafadl Pustaka Yogya
- Nasionalisme Institute
- PB PMII
- PBHR SULSEL
- PMII UGM
- Relawan Desa: Mbangun Desa
- SMP 3 Purworejo (SMP 1 KTA) Blog
- Urban Poor Lingkage: UPlink.or.id
- WebLog SMA Pundong Bantul
Milist Purworejo
- obatstresspwr@yahoogroups.com, alumni SMA I angkatan 94
- thorjo@yahoogroups.com, milis piyantun thorjo
aduh... kok masjid bikin takut anak2 sih? semoga di pugar, dirubah warnanya juga penerangan di masjid tsb. supaya lebih ramai dan lebih bersahabat...
BalasHapusMonggo silahkan mampir......barangkali mau iktikaf... sangat cocok buat itu.
BalasHapusMasjid sekarang banyak yg bagus tapi kurang ''nyess''........
Betul Pak Indro .... daerahnya bagus....tahun lalu akau melintas jalanan itu hingga desa Singkil , Ngombol juga . Asyik deh ...sayang aku tidak ambil gambar ...
BalasHapuswah desa wongko tinumpuk iku Dekat dengan rumah Qu tetanga kayane........salam kenal maz zaka cah kulon wingko..................hehe awazzzzz nag winko di udaq Kirek.........
BalasHapusBuat mas Bagonk terimakasih komennya. kalau di tinumpuk insya allah bebas kirik ya.
BalasHapuskalo mo nyoba kue lompong bisa cari di Rm Ai kok selatan prapatan Pusaka. enak kok mas. salam kenal juga.
Silahkan mampir di blog saya. Wass.
Saya ini wong wingkomulyo, jadi dengan desa tinumpuk tidak asing, tapi kalau dengan Mas Indro Saswanto masing asing. Tinggalnya sebelah mana?.
BalasHapusBuat mas Pursito salam kenal juga. mengenai saya, bisa dilihat di blog saya ato seacrh saya lewat googel.
BalasHapusSaya tunggu kabar2 anda selanjutnya dan salam buat teman2 keluarga besar wingko.
Assalamu'alaikum.
BalasHapussaya lahir dan besar di wingkotinumpuk hingga usia 22th. setelah itu pindah ke pogung juru tengah. saya rasa masjid tsb ndak singup lah. hanya memang di belakangnya ada kuburan. kabarnya sedang butuh dana untuk pemugaran. terakhir bukannya sudah bagus ya. mo dipugar seperti apa ya? saya sekarang tinggal di bekasi sbgmn tulisan dr indro saya tms perantau. meski sudah pindah ke pogung juru tengah tapi saya masih dianggep "cah" wingko tinumpuk, sehingga dengan teman2 di bekasi diajak perkumpulan arisan wingko tinumpuk 3 bulanan, terakhir di rumah mas wanto, tambun, tapi sayang saya sedang mudik ke pogung jadi ndak bisa datang. mungkin ada forum2 serupa di tempat lain?
Wassalamu'alaikum.
Wa 'a.s ww.
BalasHapusWah senang banget deh ketemu sedulur Wingko apalagi diperantauan.
Selamat berjuang.
Semoga selalu suksess.
Salam dari jauh dan saya tunggu email anda di indosas@gmail.com.
Wass.
nyuwu pirso, mau nanya pak dr. Indro apa sekarang tinggal di oslo, (norwegia ya?). kok referernya ada yang dari oslo. matrnuwun.
BalasHapusO nggak dik... saya disini saja kok. Trim perhatiannya dan maaf keluarga dan temen2 pada mampir disini.
BalasHapusMudah2an nggak mengganggu adik.
Trims dan maaf sekali lagi.
Wass.
ketemu juga sama orang wingko...kalo saya tetangganya mas Pursito (klo ndak salah putranya mbah Marto) maaf klo sok tahu...
BalasHapusSalam kenal dumateng bapak Indro
mas joko
BalasHapussalam kenal juga
wah dimana address jenengan
saya pengin mampir lo
gak usah repot2 ya
wassalam
aku kemarin pulang koq sepiya gak padha mudik kayaknya, o ya aku anak wingko mulyo
BalasHapusWingko keseluruhan sebenarnya dilihat dari sisi agama adalah agama islam tetapi masih terpengaruh Hindu Buda meskipun budayanya makin mendekati Budaya Islam, Tahun 1970 an masih banyak orang sejaji mislanya ada acara hajatan maka tiap tempat yang dianggap angker diberi sesaji berupa jajan pasar, sampai rokok. Kemudian jika panen sebelum padi dipanen dilakukan ritual wiwit untuk sesaji Dewi Sri. Sekarang sudah lebih maju untuk kematian saja para pelayat tidak ada hidangan makan, meskipun masih ada yang masih menggunakan tradisi melayat dengan makan nasi rames. Atur Nuwun Wingko Tinumpuk Trebis Kidul
BalasHapustrebis kidul?
BalasHapuswah dulu saya sering main layangan disana. anginnya keras dan udaranya sangat segar..trims komen nya.
wassalam.
wahyu topan:
BalasHapusaqu putune mbah atemo (tupon).
tpi skarang wingko wes joosss ae,,
^_^
Mbah tupon? Wah nek neot lara banget......
HapusJelukane atmo theot
HapusPonakane wahono to???
Kakek Dan orang tua saya asal wingkotinumpuk, kakek saya Mbah tirtodikromo ayah saya Soekardi,
Hapuspakde saya Alm sudharsono dulu pernah kepala sekolah di sana,
saat ini tinggal di tangerang, masih banyak keluarga saya disana, semoga pada sehat semua,
kulo Lisantoro
BalasHapusanake almarhum wiryo wasito, wingko tinumpuk itu tempat kelahiranku dan tempat menghabiskan masa kecildengan main burung-burungan, mencari udang dan ikan dikali, mencari belut disawah, jangkrik dan uthi-uthi, suasana inilah yang selalu mendorongku untuk pulang tiap tahun. salam juga kepada teman2 yang merantau wis pilihan lurah apa durung yo
Alhamdulillah iku tanah tumpah darahku 42 thn yg lalu
BalasHapusDesa yg membesarkn ax
Mg Allah slalu melindungi khusus ny warga tinumpuk n pd umum ny sluruh masyarakt indonesia...amiiin
Alhamdulillah iku tanah tumpah darahku 42 thn yg lalu
BalasHapusDesa yg membesarkn ax
Mg Allah slalu melindungi khusus ny warga tinumpuk n pd umum ny sluruh masyarakt indonesia...amiiin
Alhamdulillah iku tanah tumpah darahku 42 thn yg lalu
BalasHapusDesa yg membesarkn ax
Mg Allah slalu melindungi khusus ny warga tinumpuk n pd umum ny sluruh masyarakt indonesia...amiiin
Mas Indro, Wingko Tinumpuk, saya Dr. Hj. Senny Saleh, M.Pd. Dosen dan Konselor Psikososial di LP Kelas II A Wirogunan Yogyakarta. Saya punya kenangan masa kecil dengan anda, dalam permaianan anda selalu berperan menjadi dokter, ucapan yang saya ingat betul, anda sering bilang "Pil Muntana Tablet" Anda membuat perahu dari rangkaian batang pisang, diletakkan di kalen wetan ndalem, saya sering diam-diam, mencuri-curi memakai perahu gedebog itu. Setelah itu anda kuliah Kedokteran di YK, kita tak pernah ketemu, tapi kenangan masa kecil bersama Mas Indro atau saya menyebutnya Mas Liliek, tak pernah terhapus dari memory saya. Karena usia saya sudah berkepala enam, pasti anda lebih dari itu, anda di atas generasi saya di desa Wingko Tinumpuk. Salam Pertemanan di Desa Wingko Tinumpuk Tercinta, tempat saya dilahirkan, dibesarkan dengan segala keterbatasan, tapi kini yang tertinggal cuma kenangan saja. Saya tak punya apa-apa dan siapa-siapa di desa Wingko Tinumpuk. Masjid tempat saya mengaji, Pak Muhadi yang pinter main biola, Mbah kaum saleh, Bapak dan Ibu Jamroji, Mas Martono yang sering membersamai saya saat latihan njoget di kelurahan, peran saya selalu Srikandi atau Samba. Terbis, grojogan, Ligasi, Si Lele, sangat kental dalam nurani ini, rasanya ingin kembali ke sana menjadi si anak kecil desa lagi. Alhamdullilah, Allah SWT masih memberi kesempatan kesehatan dan kemanfaatan bagi sesama. Terima kasih desa Wingko Tinumpuk, yang telah dengan tulus/ikhlas, Senin Kliwon, menjadi tempatku lahir, tempatku bermain dengan suka duka yang manusiawi.
BalasHapusAlhamdulillah.. Matur nuwun bu Dr hj Senny Saleh M. Pd telah berkenan merespon tulisan saya. Saya inget panjenengan, dulu rumahnya di selatan rumah saya..
HapusAlhamdulillah...
BalasHapusMatur Nuwun, alhamdulillah..
Hapus