Pasar Tradisional Desa Grantung
Perlu kita pelajari keberadaan pasar tradisional terutama pasar Grantung….
Diantara derasnya laju pembangunan (terutama bidang perekonomian) di Purworejo, pasar tradisional tetap memegang peranan yang sangat penting. Hal ini juga tidak bisa lepas dari kondisi bahwa masih cukup banyak warga Grantung dan sekitarnya yang menjadi produsen produk yang dijual di pasar tradisional. Walaupun komoditas dari luar Grantung juga banyak didatangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Posisi pasar tradisional yang dekat dengan lingkungan masyarakat menjadi salah satu alasan mengapa pasar tradisional tetap menjadi pilihan utama. Selain itu, tiap pasar tradisional juga memiliki komoditas yang sangat beragam. Jadi, jangan heran jika pasar bisa menjadi menjadi “one-stop-solution”.
Dukung Sumedi pada Kontes SEO astaga.com lifestyle on the net | semoga juara I
Minggu, 19 Oktober 2008
Pasar Tradisional Desa Grantung
Di daerah desa Grantung terdapat pasar tradisional yang terletak di pinggir jalan Kutoarjo - Purworejo, dekat desa Candi Sari yang terkenal dengan Grantung Pasar / lebih terkenal dengan pasar pagi karena beroperasi pada jam 05.00 s/d 10.00 pagi. Untuk waktu-waktu sekarang ini kondisi pasar Grantung sangat mengawatirkan, bangunan yang sudah banyak rusak, penjual/pembeli sepi ( wariasi barang yang dijual sangat sedikit ). Hal ini juga sudah kalah dengan derasnya laju pembangunan di daerah Purworejo dan Kutoarjo .Untuk sekarang ini warga Grantung memelih belanja atau jalan-jalan ke pasar Purworejo / Kutoarjo yang lebig gampang dan banyak wariasinya. Dengan ini diharapkan untuk aparat desa Grantung lebih memperhatikan lagi mengenai kebberadaan pasar tersebut. Kami yakin apabila pasar Garntung itu direnovasi / dibangun seperti pasar Purworejo akan membuat daerah Grantung lebih bagus lagi.
Diposting oleh Anonim di 12.43
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
BLOGGER PURWOREJO
- -- Sumedi : Personal Blog --
- A'a Gigih Blog
- Agung Pranoto
- Agus Grabag
- Ajissi BS
- Alamovic Blog
- Alfiatun Jenar Lor
- Anak Putune KH. Artonawi Rasukan
- Aris Priyantoro : Pituruh
- Budhi Setyawan
- Dani Usadi
- dr. Indro Saswanto, Sp. THT
- Eddy Prasetyo
- Eko Ari on Wordpress
- Fajar Iskandar
- Gudang Lo-Ker
- Indra Cah Ngombol
- Iwan Sugihartono
- kakang's Mubarak Online
- kenapa Tanya
- Kholik on BlogDetik
- Kuznia Nazer
- Mas Lilik: Moslem-Corner
- Mas Paijan
- Mas Togog
- Mas Tri (Cah Nakal)
- Mbah Suro
- meenote
- meika : Just Call me Ika
- RAF : Start with Nothing
- Sadat: Menuju Jalan Yang Terang
- Setiyo Bardono : Sastrawan
- Wahyu Handoko
- Wayah Bagelen
- Wiwin Blog : goresan pena maya
- Yudi Blog
Blog Komunitas
- Alumni STAN
- Alumni Teknik Mesin USU
- Bawana SMK 1Pwr
- Blogger PWR on Wordpress
- Forum Giritontro
- Forum Purworejokita
- Friendster SMANDA KTA
- GAMAPURI - IPB
- Gema Pembebasan Unand
- Lafadl Pustaka Yogya
- Nasionalisme Institute
- PB PMII
- PBHR SULSEL
- PMII UGM
- Relawan Desa: Mbangun Desa
- SMP 3 Purworejo (SMP 1 KTA) Blog
- Urban Poor Lingkage: UPlink.or.id
- WebLog SMA Pundong Bantul
Milist Purworejo
- obatstresspwr@yahoogroups.com, alumni SMA I angkatan 94
- thorjo@yahoogroups.com, milis piyantun thorjo
the Grand thueng CT of pasar traditional
BalasHapusKeberadaan pasar tidak bisa dipaksakan, harus ada atau harus tidak ada, itu tergantung dari kebutuhan masyarakat setempat, kalau masyarakat setempat memang membutuhkan, biarpun tidak bangunannya, pasar tetap akan tumbuh. Tetapi kalau memang masyarakat sekitar lebih suka belanja yang jauh sambil jalan2, hal itu juga tidak bisa dilarang. Jadi kalau memang warga sekitar masih membutuhkan yang harus dijaga. Ada beberapa pasar yang tinggal bangaunya tetapi sudah tidak ada yang jualan, maka dengan sendirinya ditinggal pembelinya.
BalasHapus