Mengutip berita di purworejonews.com medio februari , dikatakan kurang lebih sebagai berikut…
“Pemegang kontrak karya penambangan pasir besi di pesisir pantai Purworejo sampai kini belum memenuhi kewajibannya baik soal royalty maupun reklamasi “
Terlepas dari validitas berita diatas , hal yang paling mendasar adalah bahwa kabarnya royalty tersebut belum dibayarkan dari tahun 2003..!!!
Kalau royalty belum dibayar , perawatan infra struktur dilakukan oleh siapa …? Pemda Purworejo atau Perusahaan penambang atau negara.…?
Kemudian reklamasi…adalah hal paling penting dari setiap episode penambangan dimanapun dimuka bumi , untuk mere-struktur alam bekas tambang …
Inti semuanya diatas adalah fungsi kontrol dari pihak terkait yang kurang efektif , harusnya kalau memang dalam kontrak disebutkan royalty dibayar tiap tri wulan begitu ada deviasi segera diluruskan.
Sehingga kekayaan alam memberikan manfaat bagi manusia dengan pengelolaan yang bijak.
Sebagai warga yang baik selain harus bayar pajak , kita wajib bertanya ada apa dengan kita ....
Benarkah..?
Wallahualam
wah, saya termasuk yang kecewa dengan pertambangan pasir besi. Sudah jalan pada hancur, pantai yang natural jadi tidak bagus, apalagi mendengar berita seperti ini.
BalasHapusPasir besi sangat tidak bertanggungjawab, pantai yang dahulu penuh dengan pandan dan gunungan pasir jadi pasir gersang tanpa tanaman. Perlu wkatu ratuusan tahun untuk membuatnya kembali. Itu juga kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh.
tapi lihat, yang terjadi? pantai ku rusak.
Memang "mining" menimbulkan banyak polemik baik skala besar ataupun skala kecil , selalu memberi dampak lingkungan ....
BalasHapusPada tataran konsep , sebenarnya secara hukum sudah kuat dengan dimuatnya salah satu pasal dalam UUD negara kita
Namun dalam tataran praktek, justru seringnya rakyat yang terkorbankan...
Raf
lho bukanya penambangan pasir itu dibatalkan? karena royaltinya hanya 3 juta/tahun? tapi kok berita di purworejo.com mengindikasikan bahwa "mining" itu sudah jalan... apa aku sing ketinggalan berita po piye iki?
BalasHapusinfo yang aku dapet dari sumber yang sangat dapat dipercaya " dari salah satu ketua komisi DPRD PURWOREJO" bahwa pertambangan pasir itu (di pantai daerah purwodadi dan di pantai daerah grabag) yang dikelola oleh "PUTRA PURWOREJO ASLI" (dan aku kenal betul orangnya) dengan menggandeng salah satu Investor dari Jepang/Cina, diBATALKAN... wah tolong kasih aku info lengkapnya tho pak/mas/bu/mbakyu!!!
matur nuwun.
tapi sing jelas, aku setuju pertambangan pasir itu dilaksanakan jika,
1. TIDAK MERUSAK EKOSISTEM YANG ADA, walau itu agak susah, karena setiap sendok pasir yang ditambang akan berakibat fatal pada sistem lingkungan pantai.
2. dilakukan dengan penuh tanggung jawab (karena membutuhkan perencanaan njlimet dan menggunakan sistem mining yang mumpuni
3. jika penambangan itu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat secara langsung dan menambah PAD yang cukup signifikan
tapi kl alasan2 itu tidak bisa terpenuhi mendingan pantai itu diperbaiki aja dicarikan investor kuat untuk bangun lokasi wisata yang enak, nyaman dan bisa dijadikan alternatif wisatawan (lokal atau luar) untuk sekedar melepas kepenatan akibat aktifitas sehari-hari.
jadi tidak perlu "sendok pasir" untuk menambah PAD, tapi dengan cara mempercantik wilayah pantai itu, bukan mustahil PURWOREJO akan BERIRAMA dengan sebenar-benarnya IRAMA.
mohon diluruskan andai kalimat2 ini salah.
matur nuwun.
Mas Abdul , tiga usul anda briliant ( mudah2an dibaca oleh penguasa PWR ..amin )
BalasHapusOk, kalau saya tidak salah tangkap , artikel tsb membahas kemungkinan kontrak karya kedua , menimbang pengalaman kontrak karya pertama yang sudah berakhir seperti artikel yang saya kutip , sehigga dewan & pemda lebih hati2 dalam langkah selanjutnya .Sehingga saat ini tambang berhenti sementara sampai ada penunjukkan kontraktor baru sebagai pemegang kontrak karya.
Mungkin yang anda dapat adalah berita untuk kontrak karya kedua , karena tahun lalu stokpile di lapangan Bayan penuh oleh pasir , juga jalanan Kutoarjo - Grabag rusak (saat ini sudah diperbaikai )
Demikian kalau memang ada info terbaru silahkan kami semua di-update
Wassalam,
Raf