Selasa, 27 April 2010
Kamis, 04 Maret 2010
Menerbitkan Sebuah Buku?
Di negeri kita banyak kaum cerdik cendekia, mereka masing-masing memiliki keahlian. Di antaranya banyak yang telah menulis terkait dengan keahlian, profesi, humor juga hobi. Namun banyak juga yang belum mempublikasikan segala sesuatu yang dimiliki secara keilmuan maupun gagasan. Hal tersebut di mungkinkan karena orang tersebut belum banyak tahu bagaimana liku-liku sebuah buku dari naskah sampai menjadi buku yang di jual di toko-toko buku. Penulis muda berbakat juga mulai bergeliat, dari yang sekedar menulis buku harian di buku, menulis uneg-uneg di situs gratis semisal blog, wordpress dan beberapa lainnya . Kinginan berbagi ilmu sebagai niat mulia laksana pohon yang senantiasa berbuah. Jika di cermati, di toko buku banyak karya yang di terbitkan berawal dari ngeblog. Ternyata karena di blog sering di kunjungi ‘tamu-tamu’ mulai timbul gagasan, kenapa gak diterbitkan tulisan-tulisan itu?
Beberapa hal yang perlu di perhatikan, bila kita akan menerbitkan sebuah buku.
Jenis Buku/ Naskah
Ribuan jenis buku beredar di toko buku sesuai dengan kompetensi setiap penulis.
Bahan isi dan bahan kulit sampul
Desain sampul menjadi penting karena tampilan yang menarik akan menggelitik ‘pemburu’ ilmu. Namun, yang tak kalah seru untuk dipertimbangkan apakah akan di finishing dengan sentuhan tekhnologi yang lebih tinggi? Tentu saja hal ini akan berpengaruh terhadap harga jual ke pembaca.
Bahan kertas isi sangat beragam, dari kertas koran yang murah sampai bahan kertas yang mahal tersedia di toko bahan kertas percetakan. Semakin murah atau semakin mahal akan mempengaruhi harga jual ke pembaca.
Tata letak
Menjadi sangat penting ketika kita akan menulis buku, tipe huruf apa yang cocok?
Editing
Proses editing di setiap dunia tulis menulis menjadi sangat penting untuk menghindari salah ketik, salah eja bahkan istilah.
Dummy
Contoh bentuk buku jadi yang di jadikan pedoman bagian percetakan. Juga bisa menjadi pedoman keluhan penerbit bila hasil cetakan tak sesuai.
Cetak
Sebaiknya kita tahu betul proses cetak buku di percetakan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, misalnya order cetak dari penerbit limaribu eksemplar, namun bila penerbit nakal di naikkan. Selisihnya di lempar ke pasar gelap.
Cara menerbitkan buku di antaranya,
Diterbitkan sendiri, artinya semua proses dari menyiapkan naskah sampai cetak dikerjakan sendiri. Untuk urusan distribusi, bisa kita kerjakan sendiri. Tentu, hal ini akan menyita banyak waktu dan tenaga, selain juga materi.
Ada juga cara lain yang agar buku kita bisa tetap terbit. Yaitu, kita tawarkan naskah itu ke penerbit. Bila naskah itu di terima dan diterbitkan kita mendapakan hak royalti setiap buku yang terjual. Besarnya royalti penulisan ini berkisar 7-10% dari harga jual buku. Bayangkan, bila kita menjadi penulis yang produktif, rata-rata 7 judul buku diterbitkan setiap tahun. Masing-masing judul di cetak ulang alias laku keras. Bulan ke-empat/ lima, kita akan menerima pembayaran royalti yang di kirim penerbit ke rekening bank kita. Selama buku-buku kita masih terus terjual, selama itu pula kita akan menerima royalti sejumlah buku yang laku.
Atau, ada cara yang ini. Kita punya gagasan, kita paham betul gagasan itu. Cari penulis handal yang telah banyak buku yang di tulisnya. Akan ada wawancara untuk menggali gagasan itu menjadi naskah hingga siap menjadi sebuah buku. Setelah buku terbit, royalti untuk penulis di bagi 50%-50%. Sebagai contoh, saya sebagai pemilik gagasan/ ide, anda penulisnya. Terbitlah sebuah buku dengan harga jual duapuluh ribu rupih. Royalti 10% dari harga jual untuk penulis di bagi 2. Saya mendapat seribu rupiah, anda seribu rupiah. Bila buku tersebut di cetak lima ribu eksemplar dan habis terjual bahkan sampai cetak ulang, berapa banyak uang yang didapat. Bingung menghitungnya!
Waduhh ... jadi pengin nulis neh, tapi apa yang mau di tulis? Lha nulis saja jarang ... Jangan berkecil hati, banyak penulis buku best seller dunia yang di awali dengan susah payah.
Mario Puzo penulis The Godfather, sebelum menjadi penulis terkenal hampir mati karena sakit kandung empedu. Bahkan untuk membelikan sepatu anaknya, ia harus meminjam uang dari kakaknya. Namun, setelah buku-bukunya laku dan di film-kan, dia tersenyum puas dan berkata “di belakang keberuntungan ada kerja keras”.
Juga dengan JK. Rowling yang menjadi pengarang bestsellers secara ‘tak sengaja’. Kebiasaan bercerita kepada anak-anak, melambungkan imajinasinya hingga bisa menjadikan khayalan manjadi sebuah cerita ‘dahsyat’ yang disukai anak-anak, orang dewasa bahkan orang tua lewat Harry Potter. Buku seri Harry Potter pertama sampai ke-tujuh laris bak kacang goreng, bahkan pembaca berebut untuk bisa menjadi pembeli pertama dengan rela antri sampai harus menginap.
Pun dengan penulis yang di juluki ratu kriminal Agatha Christie. Saat masih remaja di ejek oleh kakaknya, bahwa dia tak akan bisa menjadi penulis. Tapi apa yang terjadi? Dia bisa buktikan pada kakaknya dia menjadi penulis novel dengan 85 judul selama hidupnya dengan oplag 2 milyard eksemplar. Buku-bukunya telah di alih bahasa ke dalam 103 dialek. Lebih dari 14 judl telah di filmkan. Hahhhh? Indonesia dengan kriminal tinggi, mungkinkah ada penulis yang bisa mengekor kesuksesannya? Jangan-jangan andalah orangnya ...
Suparno Jumar
Cahmbegelen
[ SELENGKAPNYA ]
Diposting oleh suparno jumar di 21.04 8 komentar
Senin, 01 Desember 2008
Pindah ke www.bloggerpurworejo.com
RUMAH BARU TELAH SIAP, KEPADA PARA PENGUNJUNG DAN MEMBER BLOG INI SILAKAN MENUJU BLOGGERPURWOREJO.COM. BLOG INI TIDAK AKAN DITUTUP, NAMUN TIDAK AKAN ADA ARTIKEL TAMBAHAN. ANDA MASIH BISA BERKOMENTAR DAN MELIHAT SELURUH POSTINGAN.
KUNJUNGI BLOG BARU PENGANTI: BLOGGERPURWOREJO.COM
[ SELENGKAPNYA ]
Diposting oleh meds di 13.37 10 komentar
Label: blog
Jumat, 28 November 2008
Pemberitahuan Username dan Password untuk bloggerpurworejo.com
Kepada para member yang sudah terdaftar, saya sudah kirimkan username dan password ke email masing-masing. silakan login melalui link yang telah diberikan, pertama kali yang harus dilakukan adalah merubah password bagi yang ingin ganti pasword. anda juga dapat mencoba mengirim artikel.
User blog ini akan saya nonaktifkan begitu bloggerpurworejo.com resmi dilaunching, insya Allah tanggal 1 Desember 2008 pukul 00.++ wib.
Kepada para blogger purworejo yang mau menjadi member, anda bisa mengirimkan email permohonan ke admin@bloggerpurworejo.com, atau anda bisa juga mendaftar melalui form login yang nanti akan disediakan.
Maju terus blogger purworejo. Mari majukan Purworejo dengan mengenalkan kepada dunia.
sumedi, admin
www.sumedi.net
[ SELENGKAPNYA ]
Diposting oleh meds di 23.17 4 komentar
Label: member
Senin, 24 November 2008
Dua Sungai Meluap, Purworejo Kebanjiran
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Purworejo sepanjang Jumat (21/11) malam hingga Sabtu (22/11) pagi mengakibatkan dua sungai, yaitu Sungai Bogowonto dan Sungai Dulang meluap. Luapan air mengakibatkan sedikitnya delapan desa terkena banjir.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian material diperkirakan mencapai jutaan rupiah. Pasalnya, puluhan hektare sawah terendam. Sebagian sudah ditanami benih padi umur satu minggu. Sebagian yang lain terdapat padi dan jagung yang hanya tinggal beberapa hari lagi dipanen.
Luapan air dari Sungai Dulang menggenangi tujuh desa di Kecamatan Bayan. Yaitu Batoh, Dewi, Tanjungrejo, Besole, Bayan, Pogongkalangan, dan Krandegan. Dua dusun di Desa Bayan, yaitu Dusun Sabrang dan Gorekan bahkan sempat terisolir beberapa jam karena akses utama jalan menuju dua dusun tersebut sempat terendam air hingga 1 meter.
Sedikitnya
Sutras (43), salah satu warga Dusun Sabrang RT 03/RW 02, Desa Bayan mengungkapkan, air mulai masuk ke perkampungan warga sekitar pukul 03.30. "Awalnya hanya setinggi mata kaki, tapi lama-lama sampai lutut," katanya.
Dia mengatakan, warga tidak kaget kedatangan banjir. Sebab dua dusun itu memang sudah menjadi langganan banjir setiap Sungai Dulang meluap. "Semalam
Lahan persawahan di kedua dusun tersebut seperti lautan.
Anak-anak di kedua dusun itu tidak berangkat sekolah karena terjebak tidak bisa keluar kampung. Akhirnya mereka memilih bermain air di sekitar pekarangan rumah. Luapan air juga membanjiri sejumlah desa yang berada di sebelah selatan jalan raya Purworejo-Kutoarjo. Antara lain Desa Batoh, Besole, Tanjungrejo, Dewi, Pogongkalangan, dan Krandegan.
Akses jalan masuk ke Desa Besole, Dewi, dan Batoh juga sempat terputus karena terendam air. Untuk masuk ke tiga desa itu harus memutar melalui desa-desa di sekelilingnya yang tidak terkena air.
Aktifitas warga juga sempat terganggu karena banjir di desa-desa tersebut bersamaan dengan dimulainya kegiatan, baik ke sawah, kantor, maupun ke sekolah. Hektaran sawah terendam air, sebagian terdapat tanaman padi dan jagung siap panen dan sebagian lagi baru saja ditanami benih padi. "Di Desa Krandegan ada sejumlah padi yang sudah mau dipanen hari ini. Demikian juga di Desa Pogongkalangan," ungkap Kasi Trantibmas Kecamatan Bayan, Moehardjono.
Slamet Riyadi (25) dan Bagus Saputro (19), warga Batohrejo mengatakan, biasanya air mulai surut dua jam setelah banjir. "Tapi kali ini kok cukup lama. Mungkin hujan di hulu sungai sangat deras semalam," ujarnya saat ditemui pukul 11.00.
Ekowati (33), warga Batohdaleman mengatakan, biasanya anaknya berangkat sekolah sendiri. Tapi karena ada banjir, dia khawatir sehingga mengantarkannya ke sekolah dan menungguinya sampai pulang. "Jalan yang dilalui tergenang air," katanya.
Sementara untuk luapan Sungai Bogowonto mengakibatkan belasan rumah penduduk yang ada di Desa Bugel, Kecamatan Bagelen juga terendam air. Rumah-rumah yang terendam itu berada di RT 03/RW 03 yang berada tepat di bantaran Sungai Bogowonto.
Saat pertama kali banjir datang, ketinggian air di jalanan lebih dari satu meter. Hektaran lahan persawahan yang baru saja ditanami bibit padi juga tak luput dari rendaman air. Poniman (70) warga sekitar mengatakan, wilayah Desa Bugel yang berada di bantaran Sungai Bogowonto memang menjadi langganan banjir. "Tapi tidak lama, maksimal tiga jam air sudah surut," katanya.
Sumber suaramerdeka.com
[ SELENGKAPNYA ]
Diposting oleh suparno jumar di 09.04 8 komentar
Sabtu, 15 November 2008
Forum Purworejo mau Migrasi ke Wordpress
Yth Poro sesepuh FP, Poro member FP atau poro pengunjung FP. Sudah setahun lebih keberadaan blog ini, sudah banyak tulisan, sudah banyak member. Walaupun belum optimal, namun keberadaan blog ini bisa menjadi wadah komunikasi warga Purworejo di dunia maya. Lewat blog ini, ada beberapa teman yang lama tidak berjumpa, bisa menemukan kembali kontak, Juga kita bisa share beberapa tulisan mengenai desa, pembangunan, pendidikan atau berita tentang Purworejo. Thats great.
Sebenarnya sudah lama niat ini, bahkan saya sudah membeli sebuah domain untuk blog ini yaitu bloggerpurworejo.com. Maksud awal, sebagai backup kalau ada apa-apa dengan blog ini, sudah ada data cadangan. Sayang sekali kalau tulisan dari poro sedulur Purworejo hilang.
Dalam perkembangannya, daripada menggunakan blog gratisan, padahal ada yang berbayar, maka saya memutuskan untuk melakukan migrasi ke Wordpress. Ini memang sepihak, sebenarnya niat awal saya ingin berembug dengan poro sedulur FP, namun ternyata waktu banyak terkuras, juga agak kerepotan dalam koordinasi, jadilah dengan meminta ijin pada poro sedulur FP, saya bermaksud melakukan migrasi full ke WP.
Data member FP akan saya pindah sevcara manual, status author. Nanti saya akan kirimkan ke email semua. Bagi member baru, dipersilakan mendaftar melalui form yang tersedia. Tulisan-tulisan yang sudah ada, pengirm artikel akan saya update secara manual untuk melink alamat blog atau emailnya.
Tampilan berupa postingan dari blog kemudian, juga ada list postingan dari semua blog yang terdaftar, ada juga subpage untuk agregator blogger Purworejo.
Misi dari blog ini tetap, mengenalkan purworejo ke dunia, sarana komunikasi warga Purworejo di manapun berada.
Saat ini saya baru melakukan design template untuk blogger purworejo.com. Saya mengharap masukan, saran, kritikan, untuk kemajuan blog ini. Untuk Purworejo.
sumedi
-- satvica77@yahoo.com
-- www.sumedi.net
[ SELENGKAPNYA ]
Diposting oleh meds di 00.01 10 komentar
Kamis, 13 November 2008
SDN Mudal, Purworejo Roboh
Rabu, 12 November 2008 08:09 WIB
Berikut artikel yang kami dapatkan dari Metrotvnews.com pada hari ini.
Suparno Jumar
Metrotvnews.com, Purworejo: Sebuah gedung Sekolah Dasar di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, roboh diterjang hujan deras yang disertai angin kencang. Musibah tersebut menimpa Sekolah Dasar Negeri Mudal. Ruang kelas satu, dua dan tiga rusak berat. Sementara atap gedung roboh. Akibatnya, sekitar 150 siswa terpaksa mengikuti pelajaran di gedung sekolah lainnya dan bergantian pagi dan siang.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sebab, saat kejadian tidak ada aktivitas belajar-mengajar. Namun, akibat peristiwa ini perlengkapan belajar seperti buku, meja dan kursi sebagian besar rusak dan tidak dapat digunakan kembali. Pihak sekolah berharap gedung ini segera dibangun kembali agar proses belajar-mengajar kembali normal.[ SELENGKAPNYA ]
Diposting oleh suparno jumar di 10.44 3 komentar
Selasa, 11 November 2008
Gunung Tugel , Satu Wallpaper di Purworejo
Kabupaten Purworejo banyak mempunyai deretan perbukitan , mereka membentang dari timur kearah barat serta kearah selatan menuju gugusan bukit di wilayah propinsi DIY. Beberapa kecamatan yang punya dataran bukit misalnya kecamatan Bener , Kaligesing , Bagelen, Kemiri , Bruno , Pituruh. Bukit - bukit itu menjadi background nan indah bagi kota – kota disekitarnya.
Beberapa warga menyebut bukit itu dengan nama gunung. Seperti gunung tugel di kecamatan kutoarjo, padahal tidak ada satu ciripun dari bukit itu yang mengelompokkan dirinya masuk dalam jajaran gunung di Indonesia.
Bukit gunung tugel juga sedikit beda dari perbukitan lain , karena gunung ini membujur tunggal dari utara ke selatan sepanjang sekitar tiga kilometer dengan ketinggian dataran yang relatif rendah. Sedangkan sisi kiri kanannya adalah lembah vulkanis berupa sawah dan ladang. Jadi bukit ini malah mirip tanggul besar atau benteng kuno dari tanah.
Dinamai gunung tugel karena konon bukit ini dipotong oleh jalan raya , sehingga bukit ini terputus ( bahasa jawa : tugel. red ). Dan nama itu dipakai dari dulu hingga kini.
Gunung tugel menjadi bukit peneduh bagi kota Kutoarjo. Jika pagi hari banyak dijumpai warga melakukan aktivitas jogging atau sekedar cari udara pagi yang segar sambil jalan sehat. Memang kontur nya cocok untuk latihan endurance karena tersedia jalanan menanjak dan turunan ringan.
Bagi guru olahraga kawasan ini dijadikan latihan crosscountry bagi siswa didiknya . Kombinasi antara pemukiman , sawah dan bukit sangat ideal menggambarkan kondisi lintas alam. Jalur yang ditempuh biasanya dari kota ke timur menembus pemukiman desa Bandung Kidul atau depan SMU hingga selis ( lihat artikel sdr. Riwi ) terus menuju jalan dibawah bukit kearah barat , bisa turun dekat pasar atau lebih ke barat lagi turun dekat terminal.
Penggemar pramuka tidak mau ketinggalan memanfaatkan kawasan ini sebagai latihan survival . Sungai , persawahan , padang ilalang adalah secuil halangrintang yang harus ditaklukkan dalam latihan tersebut.
Tak ketinggalan angkatan darat juga menjadikan kawasan ini sebagai latihan keterampilan bertempur apalagi tak jauh dari gunung tugel ada lapangan latihan menembak. Dulu saat masih kecil suara letusan senapan latihan nyaris terdengar tiap sore , entahlah kalau sekarang …..
Bagaimana ..? Anda punya kenangan dengan kawasan ini …? Atau sekedar lihat hijaunya atau segarnya udara pagi , atau ingin menambah koleksi pengetahuan tentang Purworejo …silahkan !!
[ SELENGKAPNYA ]
Diposting oleh Raf di 09.47 16 komentar
Label: cerita
Rabu, 29 Oktober 2008
Menengok ke Desa Bulus
Pernahkah sobat blogger sekalian mendengar nama sebuah desa yaitu Bulus ?, desa ini adalah adalah tempat kelahiran nenek moyang saya (bukan bermaksud promosi)yaitu terletak di Kecamatan Gebang, tepatnya di sebelah utara kota Purworejo lebih kurang 3 km dari arah kota Purworejo. Desa ini berada di pojok timur dan selatan Kecamatan Gebang karena sebelah timur desa ini adalah Desa Kalinongko yang menjadi bagian dari Kecamatan Loano sedangkan sebelah selatan Desa Bulus adalah Kelurahan Mranti yang menjadi bagian dari Kecamatan Purworejo. Keadaan alam di desa ini berhawa sejuk karena daerahnya yang masih berbukit-bukit dengan pepohonan yang masih rindang, ketika anda mulai memasuki desa ini akan terkesan seperti desa terpencil, karena jalurnya yang sepi walaupun jalannya sudah Hotmix . Namun akan lain kalau anda sudah berada di dalamnya, desa ini terkesan istimewa, misalnya terdapatnya makam Bupati I Purworejo yaitu Cokronegoro 1, makam tersebut adalah makam para pejabat kabupaten (ningrat) jaman dahulu. Makam tersebut sama sekali jauh dari kesan angker karena sering kedatangan para peziarah baik dari keluarga kraton atau dari masyarakat biasa karena makam tersebut sampai sekarang masih digunakan untuk penguburan baik untuk masyarakat Bulus sendiri juga untuk keluarga dari para kyai pondok pesantren Berjan. Makam tersebut pernah dijadikan acara reality show dari sebuah stasiun televisi yaitu untuk acara uji nyali. Di makam ini ada fasilitas kamar mandi dan mushola beserta perlengkapannya sehingga akan nyaman jika anda ingin berziarah ke makam ini. Saya sering berkunjung ke makam ini karena simbah saya memang dimakamkan di sini. Di makam ini juga terdapat ruang untuk parkir mobil atau tempat untuk sekedar duduk-duduk saja menikmati pemandangan dan hawa pegunungan yang sejuk. Dan yang terpenting kunjungan ke makam ini tanpa dikenai biaya sedikitpun, apalagi kalau mengajak saya pasti dijamin gratis dan mendapat suguhan wedang macit ala kadarnya jika mampir ke gubug peninggalan simbah saya. Tapi mohon maaf untuk postingan ini tanpa persiapan foto(menyusul).
Hal istimewa lagi yang ada di desa Bulus adalah adanya danau kecil sebesar kolam renang arta tirta, masyarakat setempat menyebutnya 'Beji'. Sampai saat ini debit airnya tak berkurang. Pada waktu saya kecil, beji sebagai tempat bermain langen (renang) karena memang airnya yang segar dan jernih. Jadi secara otomatis anak-anak di Desa Bulus pasti mahir berenang karena mempunyai kolam renang alamiah. Namun untuk saat ini beji sudah tidak sebgai tempat berenang karena airnya semakin banyak yang mengkonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari, hal ini bisa dilihat dari banyaknya mesin pompa listrik yang mengambil air dari beji. (mohon maaf foto 'beji' menyusul)
[ SELENGKAPNYA ]
Diposting oleh yoyokr di 17.27 12 komentar
BLOGGER PURWOREJO
- -- Sumedi : Personal Blog --
- A'a Gigih Blog
- Agung Pranoto
- Agus Grabag
- Ajissi BS
- Alamovic Blog
- Alfiatun Jenar Lor
- Anak Putune KH. Artonawi Rasukan
- Aris Priyantoro : Pituruh
- Budhi Setyawan
- Dani Usadi
- dr. Indro Saswanto, Sp. THT
- Eddy Prasetyo
- Eko Ari on Wordpress
- Fajar Iskandar
- Gudang Lo-Ker
- Indra Cah Ngombol
- Iwan Sugihartono
- kakang's Mubarak Online
- kenapa Tanya
- Kholik on BlogDetik
- Kuznia Nazer
- Mas Lilik: Moslem-Corner
- Mas Paijan
- Mas Togog
- Mas Tri (Cah Nakal)
- Mbah Suro
- meenote
- meika : Just Call me Ika
- RAF : Start with Nothing
- Sadat: Menuju Jalan Yang Terang
- Setiyo Bardono : Sastrawan
- Wahyu Handoko
- Wayah Bagelen
- Wiwin Blog : goresan pena maya
- Yudi Blog
Blog Komunitas
- Alumni STAN
- Alumni Teknik Mesin USU
- Bawana SMK 1Pwr
- Blogger PWR on Wordpress
- Forum Giritontro
- Forum Purworejokita
- Friendster SMANDA KTA
- GAMAPURI - IPB
- Gema Pembebasan Unand
- Lafadl Pustaka Yogya
- Nasionalisme Institute
- PB PMII
- PBHR SULSEL
- PMII UGM
- Relawan Desa: Mbangun Desa
- SMP 3 Purworejo (SMP 1 KTA) Blog
- Urban Poor Lingkage: UPlink.or.id
- WebLog SMA Pundong Bantul
Milist Purworejo
- obatstresspwr@yahoogroups.com, alumni SMA I angkatan 94
- thorjo@yahoogroups.com, milis piyantun thorjo