Kami segera melesat kearah timur menuju kota Purworejo. Sedikit melirik dinamika pembangunan dalam kota , seperti RSUD yang mengalami renovasi . Kini megah dan anggun dengan nama baru RS Saras Husada. Mudah – mudahan pelayanannya juga tambah anggun untuk menyehatkan masyarakat, ucapku pelan pada sendiri .
Membelah jantung kota , terus menuju jalan arah Magelang . Sesaat setelah lampu merah belok kanan , itulah kolam renang “ Artha Tirta “ kebanggaan warga.
Tempat ini sudah tidak asing , bukan barang baru bagi warga , bahkan sudah ada sejak aku masih kecil. Namun sengaja aku datang ke tempat ini untuk sekedar menghentikan tangis bathinku. Belasan tahun lalu aku begitu akrab dengan air , pepohonan , kantin , sanitasi tempat ini saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler renang.
Jajaran pohon menghijau sepanjang bukit membuat wallpaper abadi nan teduh . Bening air dikolam kecil berbuih penuh oleh anak –anak . Mataku tertuju hingga pinggiran kolam yang diramaikan oleh sampah bekas makanan ringan dari pengunjung . Juga alas – alas kaki yang nyaris bisa mencicipi sejuknya air kolam . Sungguh komposisi warna yang sumbang .
Nafasku semakin berat tatkala melintas serombongan keluarga dengan bekal makanan dan minuman ceria mencari tempat untuk menggelar tikar dan melepas segala kepenatan . Nampaknya warga Purworejo-ku tercinta rindu tempat rekreasi dalam kota. Ah....andai tempat ini sedikit disentuh dan didandani menjadi taman bermain dan berolahraga tentu keluarga itu , kami , warga lain akan sangat bahagia . Pengunjungpun harus tertib serta peduli soal sampah , hygienitas air kolam , dan kebersihan fasilitas lain .
Waktu terus beranjak , kugandeng buah hatiku melangkah . Suara hijau-mu walau kini sedikit parau , namun indah diangan kala kau tak dekat dalam rentangan tangan ......